First Anthology: Snow in the Heart

by - Wednesday, April 24, 2013

I just can't believe that my dream will comes true!

Dari dulu, saya memang ingin sekali menjadi penulis. Saya ingat cerpen pertama saya sewaktu kelas 2 SD. Waktu itu ada tugas kelompok dari sekolah dan akhirnya saya dan teman saya, Erlya Novia memutuskan untuk bercerita tentang horor. Inti ceritanya saya lupa. Kalau dipikir-pikir lagi orang yang nggak suka horor seperti saya malah bercerita tentang horor. :)

Bahkan sewaktu kelas 2 SMP, saya pernah menulis novel teenlit. Sampai sekarang saya tidak berani mengirim naskah tersebut ke penerbit. Karena menurut saya, masih jelek sekali. Kurang sana-sini. Belum tahu apa-apa tentang dunia kepenulisan. Meskipun beberapa teman SMP saya yang sudah membacanya bilang karya saya bagus sekali. Tapi biarlah naskah itu menjadi kenang-kenangan. Mungkin akan saya revisi nanti. Mungkin.

Di posting kali ini saya ingin mempromosikan buku kumpulan cerpen pertama saya. Istilah kerennya buku antologi. Semacam buku yang ditulis oleh beberapa penulis sekaligus. Dalam buku tersebut, saya menyumbangkan satu cerpen yang berjudul Cahaya Musim Semi.

Bagaimana saya bisa berkontribusi di buku tersebut?

Pertamanya saya melihat ada pengumuman lomba cerpen #JapaninLove di linimasa penerbit Diva Press, dengan deadline waktu hanya 10 hari! Di waktu yang sempit tersebut (bahkan sebentar lagi saya mau Ujian Nasional SMA), saya sempatkan waktu untuk menulis ceritanya. Setelah browsing untuk riset Jepang sana-sini, jadilah cerpen Cahaya Musim Semi yang saya tulis (ketik) selama 3 hari.

Cahaya Musim Semi berkisah tentang seorang gadis (Geisha) yang ingin menjadi cahaya, mengantar Haru menembus gelap masa lalu.
Tenang, genre nya bukan horor kok, tetapi romance. Yah, pokoknya baca sendiri saja nanti. :)

Oh ya, buku antologinya berjudul SNOW IN THE HEART. Cahaya Musim Semi ada di halaman 123. Segera terbit bulan Mei 2013 ini!

Salah dua cuplikan cerpen Cahaya Musim Semi:
“Mungkin ini aneh, tapi kurasa selain bunga sakura, ada sesuatu yang tumbuh di hatiku sejak pertama kali kita bertemu.”
“Everything is always happy in the end, if it’s not, then it’s not the end.”
 
Jangan lupa beli di toko buku terdekat di kota Anda ya! Dan, kalau sudah dibaca, jangan lupa juga tulis review nya di sini.

#note: Sekarang saya sedang menulis novel perdana saya, semoga cepat selesai dan bisa segera terbit. Amien!

You May Also Like

0 komentar