The Reason Your New Years Resolutions Might Suck | #RESOLUTIONSWEEK Day Three

by - Thursday, December 22, 2016

#RESOLUTIONSWEEK Day 3
New Years Goals Mistake | #RESOLUTIONSWEEK Day 3

Hi guys!

I'm Cindy Pricilla. Welcome back to my blog!

Kita sudah memasuki hari ketiga #RESOLUTIONSWEEK. Apakah itu? #RESOLUTIONSWEEK adalah satu minggu penuh yang kudedikasikan untuk membantu kamu menyusun resolusi/tujuan/target hidup kamu. Jika kamu ingin tahu, mengapa membuat resolusi tahun baru itu penting, di sini jawabannya. Dan juga bagaimana cara memilih resolusi yang tepat untuk kamu di sini jawabannya.

Mungkin kamu sudah membuat resolusi tahun baru untuk 2017, tapi kamu merasa hal itu sama saja seperti resolusi yang kamu buat di tahun 2016 kemarin. Sama-sama belum tercapai. Gagal. Failed. So, dalam postingan kali ini, aku mau membahas tentang "The Reason Your New Years Resolutions Might Suck".

Aku tahu kadang resolusi yang kamu buat terlihat seperti tujuan-yang-kabur. Kabur dalam artian tidak jelas dan samar-samar. Seperti yang aku tulis dulu, aku ingin hidup lebih bahagia. Pertanyaannya adalah, bahagia yang seperti apa? Apa alat untuk mengukur kebahagiaan itu sendiri? Apakah ada kadar minimalnya? Oke, sampai di sini aku terlihat seperti menulis pertanyaan ilmiah dalam Studi Pustaka. Saranku, seharusnya kamu menulis resolusi yang SMART.

Apa itu SMART? Bagaimana mengubah tujuan-yang-kabur tersebut menjadi resolusi yang nyata?
Ini dia penjelasannya.

SPECIFIC, MEASURABLE, ACHIEVABLE, REALISTIC, TIME-BOUNDED

Jika kamu ingin resolusi kamu terwujud, kamu harus menuliskannya secara spesifik, terukur, dapat dicapai oleh diri kamu, realistik sesuai keadaan kehidupan kamu, dan ada batas waktunya. Aku akan menjelaskannya dengan contoh di bawah.

Misalnya, dibandingkan kamu menulis "Tahun 2017 aku ingin save more money", lebih baik kamu perjelas menjadi, "Setiap bulan di tahun 2017 aku akan menyisihkan pendapatanku sebanyak 20% untuk ditabung ke rekening tabungan". Jelas. Kamu punya jadwalnya, yaitu saat kamu mendapatkan uang bulanan. Jumlahnya = 20% dari total uang yang masuk. Acitivity-nya = mentransfer uang tersebut ke rekening tabunganmu.

Contoh lagi, kamu membuat resolusi bahwa "Tahun 2017 aku ingin minum lebih banyak air mineral", kenapa nggak kamu tulis menjadi, "Mulai tanggal 1 Februari 2017, aku akan minum 2L (setara 8 gelas) air mineral sehari". Dengan asumsi saat bulan Januari kamu mulai mempersiapkan dan membiasakan diri kamu untuk minum lebih banyak.

Contoh lainnya, kamu menulis "Tahun 2017 aku akan menjadi lebih sehat", seharusnya tujuan itu bisa dispesifikkan menjadi "Mulai tanggal 1 Maret 2017 aku akan mengganti camilan seblak/keripik kentang/cilok/gorengan/makanan yang tidak sehat (bisa dijabarkan makanan apa yang mau kamu ganti di bawah resolusi kamu) yang aku makan 2x seminggu dengan makanan ringan menyehatkan (seperti yoghurt, gandum, dan lain sebagainya)".

Realistasnya, jika kamu membuat tujuan atau resolusi yang spesifik tentang apa yang mau kamu capai, kemungkinannya lebih besar untuk mencapai tujuan kamu tersebut. Perlu diketahui bahwa otak kita akan kebingungan untuk mencapai hal-hal yang tidak ada petunjuk atau aksi nyatanya. Dengan membuat resolusi kamu yang SMART ini, kamu akan melihat bahwa resolusi kamu nyata dan bisa dicapai dan ujung-ujungnya kamu akan lebih semangat untuk meraihnya. Keep spirit and never give up!

Tomorrow I'll be back with the topic of "How to Create an Action Plan for Your Goals". Jangan lupa baca juga #RESOLUTIONSWEEK Day 1 & Day 2. Or if you want to be inspired by my 2017 resolutions, please check here.

If you like and think that this post is useful, please share it to your friends! Don't hesitate to leave your comments below!
Wait for another #RESOLUTIONSWEEK tomorrow! Don't forget to subscribe or follow my blog, so you don't miss anything!

xoxo,

Cindy Pricilla.

You May Also Like

0 komentar