One Sec
by
Cindy Pricilla
- Thursday, December 28, 2017
"It was a brief
but
it was magical."
Thank you
for the memory.
but
it was magical."
Thank you
for the memory.
I Don't Want to Start
by
Cindy Pricilla
- Saturday, December 23, 2017
"You have to start it. All over again."
"No, I won't."
"Why? I think you can do it again! You are strong!"
"No, I'm not."
"You have to believe in yourself."
"Please, stop pushing me to start!"
"Because I care."
Silence.
"I think, I'm too scared to start."
"What are you afraid of?"
"I don't know. Maybe dissapointment, fear of failure, not believe in my ability, or I just don't know where I have to start."
"But you don't know the result unless you try."
"Don't you see? I'm too scared to start. But it sucks too. Like this. Make myself isn't function like I used to be."
"So, start it."
Sigh.
"Oh, let's see later."
"No, I won't."
"Why? I think you can do it again! You are strong!"
"No, I'm not."
"You have to believe in yourself."
"Please, stop pushing me to start!"
"Because I care."
Silence.
"I think, I'm too scared to start."
"What are you afraid of?"
"I don't know. Maybe dissapointment, fear of failure, not believe in my ability, or I just don't know where I have to start."
"But you don't know the result unless you try."
"Don't you see? I'm too scared to start. But it sucks too. Like this. Make myself isn't function like I used to be."
"So, start it."
Sigh.
"Oh, let's see later."
Peran
by
Cindy Pricilla
- Sunday, December 17, 2017
Manusia
Makhluk Tuhan yang memiliki sekian peran di alam fana
Ini bukan tentang peran mengenai taat kepada Tuhan nya
Itu sudah sewajibnya
Bukan pula tentang peran dalam mengejar cita-cita
Itu sudah semestinya
Ini peran terhadap sesama manusia
Jika kau ingin menelaahnya lebih saksama
Entah untuk singgah sementara
Atau menetap selamanya
Ada manusia yang kita temui
Untuk menyakiti diri sendiri
Agar kita sadar
Membuat kita belajar
Tidak akan menyakiti
Di kemudian hari
Ada manusia yang kita jumpai
Untuk saling mengasihi
Memberi tanpa mengharap kembali
Agar kita tahu
Ikhlas itu ilmu nomor satu
Biar tak ada beban di bahu
Ada manusia yang kita bersua
Untuk membawa kita bertemu manusia lainnya
Entah sahabat atau kolega
Memberi kesempatan tak terduga
Ada juga manusia yang kita temukan
Untuk saling mengingatkan
Dalam kebaikan
Menebar kebermanfaatan
Agar hidup kian aman
Ada manusia lainnya
Yang mempunyai peran dalam hidup kita
Memberi suatu rasa
Bisa takut, marah, kesal, benci, patah hati, atau apapun perasaan negatif lainnya
Bisa jadi rasa nyaman, tentram, iba, kagum, suka, atau apapun perasaan positif lainnya
Satu yang ingin ditekankan
Tidak ada peran yang sia-sia
Semua berguna
Memberi inspirasi setiap jiwa
Masing-masing pada porsinya
Agar hidup lebih berwarna
Yang bisa dilakukan hanya menerima
Mencoba memberi hikmah
Pada setiap peristiwa
Agar hati-hati mengambil amanah
Dia Yang Tak Satu Jalur
by
Cindy Pricilla
- Saturday, December 16, 2017
Hai, perkenalkan ini aku
Oh tidak-tidak
Aku tidak berani menyapamu
Meski kita sempat bersilangan
Di satu titik
Kau ke Utara
Aku ke Selatan
Lajur kita tak sama
Takdir kita berbeda
Eh
Masalah takdir
Aku tak tahu
Setidaknya itu yang terlintas
di pikiranku kini
Entah nanti
Kuharap jalur kita beriringan kembali
Ah, tapi kutak mau berangan-angan
Fana
Lalu sirna
Hingga berderai air mata
Aku bukan wanita seperti itu
Aku ya aku
Bingung kan kamu?
Sama
Aku juga
Hhh
Maksudku begini
Cukup dengan memandangmu
Mengagumi dari jauh
Rasanya syahdu
Ya, walaupun kamu tak kenal aku
Atau kenal
Ingat, kita pernah bertemu
Di titik itu
Tapi sayangnya kamu tak cukup mengenalku
Atau aku yang terlalu berlebihan mengenalmu?
Maaf ya
Ternyata memori di otakku masih hampa
Hatiku juga
Eh
Maaf-maaf
Aku memang suka melantur
Tadi aku ingin bilang
Bahwa memoriku jadi penuh denganmu
Ketika kamu menarik kedua ujung bibirmu ke sisi yang berbeda
Ketika kamu mulai tertawa akan canda
Ketika kamu berjalan penuh asa
Ketika kamu sempat memanggil namaku meski hanya esa
Tak apa
Aku akan mengingatnya
Ingin merekam jejaknya
Dan ketika-ketika yang lainnya
Namun
Harus kuakui
Hidup berlanjut
Suatu hari nanti
Kamu pun akan mulai merajut
Merajut cinta dengan permaisurimu
Yang mungkin bukan aku
Aku tahu
Atau sok tahu
Yah, ini tebakanku
Biasanya sih orang-orang setuju
Oke
Kamu suka sahabatmu, kan?
Suka
Kagum
Sayang
Mungkin cinta juga
Apalah itu sebutannya
Kalian sama-sama bodoh
Tidak menyadari satu sama lain
Atau belum?
Semoga kamu dan dia bersatu
Itu doaku
Oh, jangan pedulikan aku
Ini risiko jatuh cinta diam-diam
Atau kagum sembunyi-sembunyi?
Entahlah
Aku pun tak sanggup untuk menyatakannya
Aku tak mau kau menganggapku gila
Aku cukup tahu diri
Biar saja seperti ini
Aku tak mau membuatmu takut
Tak nyaman
Lalu lari dariku
Tanpa bisa kukagumi lagi
Tak apa tak apa tak apa
Aku kuat
Aku akan bertemu seseorang di lain waktu
Yang bisa menghapus jejakmu
Di memori otakku
Mengubahnya dengan kenangan baru
Mungkin orang itu akan seperti kamu
Tapi yang pasti
Bukan kamu
Omong-omong tentang pestamu
...
Hei, jangan lupa undang aku!
Maaf
by
Cindy Pricilla
- Saturday, December 16, 2017
Maaf.
Satu kata, empat aksara.
Dengan huruf abjad pertama
yang merangkap di antara.
Kata maaf sering kali sulit diungkapkan oleh lidah.
Meski nurani sudah bertuah.
Banyak manusia meninggikan ego dan emosi.
Yang sejatinya pelik menyelesaikan cekcok dan friksi.
Sesal selalu datang di akhir.
Hingga mungkin menyisakan getir.
Harusnya itu tak terjadi.
Jika ada maaf di suatu peri.
Untuk kamu,
Siapapun yang sempat terluka olehku.
Percayalah.
Tak ada maksud sengaja.
Apalagi dalam rencana.
Dengan setulus hati.
Aku ingin permisi.
Melisankan maaf.
Meski dalam sebuah sabda.
Setidaknya aku berusaha.
Mau kah kau memaafkanku?
Loved
by
Cindy Pricilla
- Sunday, December 10, 2017
I loved you.
Yes, it's simple past tense.
You are in the past.
I live in present.
And
I'll find my way to the future.
Yes, it's simple past tense.
You are in the past.
I live in present.
And
I'll find my way to the future.