Book Review: Fly to the Sky by Nina Ardianti & Moemoe Rizal
by
Cindy Pricilla Muharara
- Wednesday, July 04, 2012
BOOK review
Started on: June 29th 2012
Finished on: June 30th 2012
Judul Buku:Fly to the Sky
Penulis: Nina Ardianti & Moemoe Rizal
Penerbit: GagasMedia
Tebal: 360 hal.
Tahun Terbit: 2012
Rating: 5/5
-------------------------------------------------------------------------------------------------------
WARNING:
Jika kamu membaca review ini mungkin kamu akan menemukan beberapa spoiler dalam buku ini, tetapi aku berusaha untuk sedikit saja memberikan spoiler.
Fly to the Sky terdiri dari 2 sudut pandang dengan cerita yang utuh; Edyta ditulis oleh Nina Ardianti dan Ardian ditulis oleh Moemoe Rizal.
Keduanya mempersembahkan cerita cinta orang-orang yang sulit jatuh cinta. Tapi, siapa yang bisa menghindar dari kehendak rasa?
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
EDYTA oleh Nina Ardianti
"Don't go looking for Mr. Right, look for Mr. Right-now. And eventually, if he's worthy, then one day that 'now' part is just going your drop away. Naturally."
Edyta Adrianissa Fauzi, seorang perempuan ceroboh dan plin-plan yang tengah di dalam quarter life crisis. Terutama masalah pasangan hidup. Usianya 26 tahun, almost 27-years old. Ia sudah 3 tahun menjomblo setelah 3 kali gagal menjalani hubungan bersama mantannya dengan alasan putus yang berbeda-beda.
Kisah ini dimula dengan Edyta yang 'diculik' oleh sahabatnya, Syiana untuk makan malam bersama Yudha, pacarnya Syiana. Edyta tak menyangka akan bertemu dengan seorang cowok dengan senyuman breathtaking, yaitu Radit -sahabat Yudha-. Dibalik itu semua, Syiana memang berniat untuk menjodohkan sahabatnya ini dengan Radit yang sama-sama single and ready to mingle.
Tidak hanya itu...
Kedua abangnya Edyta, Ferro dan Ilham (yang overprotektif), serta sahabat Ilham, Ihsan (sekaligus deskmate Edyta di kantornya, AsiaPasific Bank) juga selalu berusaha untuk menjodohkan Edyta dengan teman-teman cowoknya. Ketiganya juga merupakan problem-solver bagi setiap masalah yang ditimbulkan oleh Edyta.
"Someday my prince will come. It is as certain as sunrise."
Kemudian, atas usul Ferro, Edyta terjebak di blind date untuk dipertemukan dengan temannya Ferro, Bara. Pada akhirnya kencan itu gagal, sebab Bara tidak jadi datang ke Parfait karena suatu hal. Dan Edyta merasa hari itu hari tersialnya. Sampai ia melangkahkan kaki ke restoran CandraKirana. Disana ia bertemu seseorang. Seseorang yang mungkin bisa menjadi problem-solver atas setiap masalah yang ia buat. Seseorang itu adalah Ardian...
Siapakah yang akan dipilih oleh Edyta; Radit si Mr. Perfect atau Ardian si Mr. Rapi dan tenang ini?
My favourite qoutes:
"Kalau kamu nggak bisa tertawa berulang-ulang untuk hal yang sama, lalu mengapa kamu terus menangis berulang-ulang untuk masalah yang sama?"
------------------------------------------------------------------------------------------------------------
ARDIAN oleh Moemoe Rizal
Ardian seorang pilot di maskapai penerbangan Indonesia Airbridge. Ia mempunyai sahabat seorang pramugari --yang bawelnya minta ampun, yang sekali kita temenan sama dia, kita bisa tahu segala informasi yang ada bak Wikipedia berjalan-- yaitu Leila Lupitasari. Yang berusaha untuk menjodohkan Ardian dengan cewek-cewek pilihannya.
Kemudian, Leila memperkenalkan Ardian pada seorang pramugari baru pindahan dari Cendrawasih Air, bernama Mawar, yang berhasil memikat hati Ardian. Karena Mawar begitu sempurna, sesuai dengan check-list nya sebagai seorang istri. Yaitu independent, polite, self-controlled, speaking frequency, dan money saver.
"Tapi aku nggak sempurna. Aku cuma manusia biasa. Banyak banget kekurangan-kekurangan aku yang Sir Ardian nggak tahu."
"I'll take the risk then." Aku menatapnya sambil tersenyum. "Apa pun yang terjadi di masa lalu, yang saya lihat dari kamu adalah masa depan."
Sampai akhirnya, Ardian bertemu Edyta, si cewek penghancur ritual tahunannya untuk mengenang Ibunya di CandraKirana. Namun, lama-kelamaan Ardia suka dengan Edyta karena hidupnya terasa sangat ringan. Tetapi jelas, Edyta sangat bertolak belakang dengan check-list nya.
"Kamu, dan siapa pun itu calon istri kamu, adalah sepasang potongan puzzle. Untuk bersatu, kalian harus saling melengkapi...satu orang punya lekukan, satu orang punya tonjolan. Kalian nggak boleh memiliki bentuk puzzle yang sama, karena nanti nggak akan pernah bisa bersatu."
Siapakah yang akan dipilih oleh Ardian? Mawar si Mrs. Perfect atau Edyta si Mrs. Sloppy?
Baca kisah selengkapnya di Fly to the Sky.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Ah demi apa novelnya bagus bangettt. So sweet, lucu dan sangat menghibur. Salah satu buku GagasDuet favoritku. Tapi, endingnya agak ngegantung nih, bada kepastian hubungan antara *beep* sama *beep*. Apakah akan berlanjut ke jenjang pernikahan, maybe?
Terdapat banyak typo, seperti kurang spasi atau salah huruf. But who cares? Selama itu ngga terlalu mengganggu. Since I know, nobodys perfect. Mungkin kata-kata itu juga berlaku untuk nobook's perfect.
Kisah dalam buku ini benar-benar looks real. Nina dan Moemoe menuliskannya dengan sama baiknya -seimbang-. Aku membacanya sampai tak bisa berhenti hingga akhir, saking serunya.
Oh ya, ada kejutan yang pasti kalian tak akan menduganya di akhir cerita.
Jika disuruh memilih satu, karakter favoritku jatuh kepada Ihsan. Meskipun hanya ditulis sedikit namun dapat mencuri hatiku.
Nasihat-nasihatnya kepada Edyta sungguh brilian. Benar-benar seperti seorang abang yang menjaga dan menghibur adiknya, walaupun ia hanya sahabat abangnya Edyta, Ilham.
Hmm, aku iri dengan Edyta yang dikelilingi 3 cowok baik hati. Ah, aku juga mau punya kakak laki-laki, tapi itu tidak mungkin karena aku seorang kakak. Oke, kenapa jadi bahas pribadi.
Sekian review dariku, saranku "just go buy for this book, read then enjoy."
"If two people are meant for each other, it doesn't mean they have to be together right now or as soon as possible, but they will... eventually."
-Cindy-